Sejak munculnya Full Site Editing (FSE), block theme menjadi sorotan utama dalam pengembangan situs WordPress. Namun, seperti halnya semua teknologi baru, penggunaan block theme memiliki kelebihan dan kekurangan. Dalam artikel ini, kita akan membahas keduanya secara objektif agar kamu bisa menentukan apakah block theme adalah pilihan terbaik untuk situsmu.
Apa Itu Block Theme (Sekilas)
Block theme adalah tema WordPress yang dibangun sepenuhnya menggunakan editor blok. Tidak hanya untuk konten halaman, tetapi juga untuk seluruh struktur situs—seperti header, footer, dan template—semuanya bisa diedit secara visual melalui Site Editor.
✅ Kelebihan Block Theme
1. Desain Visual Tanpa Coding
Block theme memungkinkan pengguna membangun seluruh tampilan situs dengan drag-and-drop. Tidak perlu menyentuh file PHP, HTML, atau CSS.
Sangat ideal untuk pemula, desainer, maupun freelancer yang ingin bekerja cepat.
2. Full Site Editing (FSE)
Dengan block theme, kamu dapat:
-
Mengubah struktur template halaman
-
Mengatur header, footer, dan bagian situs lainnya
-
Menyesuaikan semua gaya dari satu editor
Semua ini dilakukan dari satu tempat: Appearance > Editor
.
3. Konsistensi dan Standarisasi
Block theme menggunakan theme.json
untuk mengatur tampilan global seperti font, warna, dan spasi. Hasilnya:
-
Desain konsisten
-
Mudah dikontrol
-
Bisa diwariskan ke blok lain
4. Lebih Fleksibel
Tidak seperti classic theme yang mengandalkan struktur file tertentu (seperti header.php
), block theme memungkinkan pengguna mengatur elemen situs dalam bentuk blok yang dapat dikombinasikan ulang kapan saja.
5. Ekosistem yang Tumbuh Pesat
WordPress terus mendorong adopsi block theme. Ini berarti:
-
Lebih banyak theme dan plugin kompatibel
-
Komunitas berkembang cepat
-
Dokumentasi makin lengkap
❌ Kekurangan Block Theme
1. Kurva Belajar untuk Pengguna Lama
Jika kamu terbiasa dengan classic theme dan Customizer, transisi ke block theme bisa membingungkan. Site Editor memiliki UI baru yang cukup berbeda.
2. Belum Semua Plugin Kompatibel
Meskipun banyak plugin besar yang sudah kompatibel, beberapa plugin lama masih belum optimal dengan editor blok dan FSE.
3. Kurangnya Kontrol Detail Tanpa CSS
Meski sangat fleksibel, beberapa penyesuaian visual tingkat lanjut tetap memerlukan pengetahuan CSS atau penggunaan plugin tambahan.
4. Belum Stabil 100%
Karena masih dalam tahap evolusi, fitur FSE dan block theme bisa berubah dari versi ke versi. Ini bisa menyulitkan untuk proyek jangka panjang jika tidak diperbarui secara rutin.
5. Kompleksitas untuk Developer Tradisional
Developer WordPress yang terbiasa dengan pendekatan PHP dan template klasik perlu belajar ulang pendekatan berbasis blok dan theme.json
.
Kapan Block Theme Cocok Digunakan?
Tipe Pengguna
- Blogger Pemula : Mudah digunakan, tanpa coding
- Desainer Freelance : Proses kustomisasi visual cepat
- Developer WordPress Klasik : Butuh adaptasi pendekatan baru
- Proyek Skala Enterprise : Perlu uji kompatibilitas plugin & performa
Kesimpulan
Block theme adalah inovasi besar dalam ekosistem WordPress. Dengan segala keunggulan dalam hal fleksibilitas, desain visual, dan pengelolaan situs, block theme sangat cocok bagi banyak pengguna—terutama pemula dan desainer. Namun, kamu juga perlu mempertimbangkan tantangan yang ada, terutama jika terbiasa dengan cara kerja klasik.
Saran kami: coba mulai dari block theme sederhana, lalu evaluasi apakah cocok untuk kebutuhan jangka panjang situsmu.
No comments